Mesin laminating, atau laminator, digunakan untuk merekatkan kertas. Sebagian besar bahan laminasi dibuat dengan kertas, dan mesin laminasi digunakan di ruang kerja kantor, sekolah, dan kantor rumah. Mesin laminating berguna untuk membuat berbagai macam barang seperti sampul buku, folder dan materi promosi. Orang dapat menggunakan laminasi tanpa memahami mekanisme mesin, yang dapat merusak item yang dibuat dengan perangkat. Untuk menggunakan kembali bahan laminasi, Anda harus mengetahui cara menggunakan mesin dan merawatnya dengan benar.
Mesin laminasi menghasilkan bahan yang kuat dan tahan lama yang dapat digunakan kembali berkali-kali. Komponen utama dari setiap mesin laminating adalah motor; komponen utama lainnya termasuk pisau pemotong dan sistem roller, kenop kontrol tegangan dan elemen pemanas dan kipas pendingin. Motor memanaskan perekat pada lembaran yang ditempatkan di dalam keranjang mesin, yang menyebabkannya menyatu. Permukaan yang panas menciptakan ikatan yang lebih panas antar lapisan; pendinginan permukaan menciptakan ikatan termal yang lebih dingin antar lapisan. Mendinginkan permukaan laminasi memungkinkan orang untuk melepas benda yang dilaminasi tanpa merusaknya. Perawatan normal termasuk mengganti bilah pada mekanisme pemotongan, kipas pendingin dan meminyaki semua bagian yang bergerak. Beberapa model memungkinkan pembersihan yang mudah dengan melepas komponen agar lebih mudah dibersihkan; pembersihan spons mengurangi gesekan pada bagian yang bergerak untuk mengurangi keausan.
Seperti halnya mesin finishing lainnya, masalah tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari laminator. Intensitas masalah biasanya berbanding lurus dengan usia mesin. Semakin tua mesin, semakin sering muncul masalah dan menghalangi pengoperasian mesin laminating. Untuk informasi lebih lanjut, mesin laminating sering mengalami masalah berikut.
1. Machine Jam
Selama proses laminating, kertas mika dan plastik dimasukkan ke dalam mulut mesin laminating dan dikeluarkan dari belakang. Proses ini biasanya lambat. Namun, kertas laminasi keluar sama. Namun, jika ada komponen mesin yang rusak, mesin bisa macet, yang mencegah pengoperasian mesin laminating.
2. Mesin Lengket
Perawatan mesin laminasi mempengaruhi hasil laminasi. Bahkan dengan perawatan sederhana, dampak pada hasil bisa cukup besar. Mesin yang jarang dibersihkan dapat menyebabkan mesin macet. Oleh karena itu, kotoran dan residu dari proses laminasi harus dibersihkan secara rutin.
3. Hasil laminasi cembung
Masalah ini biasanya terjadi ketika kertas yang digunakan terlalu tipis atau terlalu lunak. Suhu yang terlalu tinggi juga berpengaruh. Selain itu, hasil laminasi yang bengkok juga bisa disebabkan oleh penempatan laminasi atau kertas yang salah.
4. Hasil laminasi terlihat berkerut
Cara kertas dan bahan laminasi dimuat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil yang dipublikasikan kemudian. Jika laminasi diletakkan terlalu cepat, laminasi bisa kusut. Di sisi lain Selain itu kadar air yang terlalu tinggi juga dapat menghambat pengoperasian mesin laminating dan membuat hasilnya berkerut.
5. Suhu mesin terlalu panas
Masalah ini dapat terjadi karena ada masalah pada perangkat pengatur suhu. Kerusakan komponen wiring di dalam mesin juga bisa membuat suhu motor terlalu panas.