Salah satu poin penting yang harus diperhatikan pelaku usaha kecil (UMKM) adalah branding. Aktivitas branding menjadi penting bagi pelaku UMKM untuk menembus pasar dan menjaga kelangsungan usahanya.
Merek atau brand merupakan salah satu tolak ukur ketika seorang konsumen ingin membeli suatu produk. Dengan kata lain, merek dapat mengkategorikan produk mereka di pasar dan membedakan diri dari pesaing yang ada. “Brand yang sukses adalah brand yang diciptakan untuk mampu menjawab isu-isu sosial, apa yang dibutuhkan, dan apa yang dibutuhkan. Membantu brand yang memahami dan mengetahui kondisi yang dibutuhkan konsumen untuk bertahan,” ujar aktivis brand lokal Arto Soebiantoro, dikutip dari Sahabat UMKM.
Pelaku UMKM yang membangun brand setidaknya harus memperhatikan tiga hal. Berikut beberapa tips Arto Soebiantoro bagi para pelaku UMKM baru untuk membangun brand produk UMKM yang kuat. 1. Tidak berani
Pertama dan terpenting adalah keberanian untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Merek yang berbeda dengan produk lain dapat mengurangi persaingan.
Selain itu, perbedaan tersebut memudahkan konsumen untuk mengenali produk. Jadi silakan coba secara berbeda. 2. Ekuitas merek
Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah ekuitas merek. Anda harus mampu menciptakan ekuitas merek yang kuat. Apa yang membentuk ekuitas merek yang kuat? Ciptakan target pasar yang tepat, kualitas produk yang unggul, dan kesadaran produk yang kuat. Ini semua tentang identitas bisnis yang dijalankan, sehingga harus dilakukan dengan konsep yang sesuai tergantung pada bisnis yang dijalankan. 3.3. kerja sama
Ketiga adalah kerjasama. Saat ini, kerja sama menjadi salah satu hal terpenting untuk membuka akses pasar yang lebih luas, terutama di masa pandemi. Kerjasama dalam perekonomian membawa berbagai manfaat bagi para pemangku kepentingan ekonomi, antara lain: B. Mempromosikan inovasi, membangun jaringan, memecahkan masalah. Menurut Arto, para pemangku kepentingan bisnis dapat bekerja sama untuk mempelajari banyak hal baru dan meningkatkan keterampilan dan nilai bisnis mereka yang sudah ada.
Hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah ekuitas merek. Anda harus mampu menciptakan ekuitas merek yang kuat. Apa yang membentuk ekuitas merek yang kuat? Ciptakan target pasar yang tepat, kualitas produk yang unggul, dan kesadaran produk yang kuat. Ini semua tentang identitas bisnis yang dijalankan, sehingga harus dilakukan dengan konsep yang sesuai tergantung pada bisnis yang dijalankan. 3.3. kerja sama
Ketiga adalah kerjasama. Saat ini, kerja sama menjadi salah satu hal terpenting untuk membuka akses pasar yang lebih luas, terutama di masa pandemi. Kerjasama dalam perekonomian membawa berbagai manfaat bagi para pemangku kepentingan ekonomi, antara lain: B. Mempromosikan inovasi, membangun jaringan, memecahkan masalah. Menurut Arto, para pemangku kepentingan bisnis dapat bekerja sama untuk mempelajari banyak hal baru dan meningkatkan keterampilan dan nilai bisnis mereka yang sudah ada.